HEADLINE NEWS

Pemerhati Anak Retno Listyarti Kecam Guru Ngaji Yang Cabuli 21 Anak di Batang, Jawa Tengah

Komisioner KPAI Retno Listyarti

Jakarta, Tv Berita Indonesia - Retno Listyarti mengaprresiasi kepolisian atas tindakan cepat usai mendapatkan laporan dari 9 orangtua yang anaknya menjadi korban pencabulan serorang guru ngaji dan pelatih rebana di Batang, Jawa tengah.

Tindakan bejat pelaku diketahui setelah sejumlah korban menyatakan kepada orangtuanya mengeluhkan sakit pada dubur.

Kepolisan juga dengan tanggap membuka posko pengaduan dan menghubungi Dinas PPPA/KB Provinsi Jawa Tengah untuk pendampingan dan pemulihan psikologis para korban.

Retno mendorong kepolisian menelusuri juga korban lain yang selama ini tidak berani melapor, mengingat perbuatan tersebut sudah dilakukan M selama 3 tahun.

Terduga pelaku yang berinisial M (28) juga sudah diamankan dan mengaku melakukan pencabulan pada beberapa anak korban. 

Retno mendorong Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Jawa Tengah untuk segera melakukan assessment psikologi dan psikososial pada seluruh anak korban.

Pemulihan psikologi harus tuntas agar anak-anak korban dapat pulih seperti sediakala dan melanjutkan masa depannya. 

Retno juga mendorong Kepolisian menuntut pelaku seberat-beratnya sesuai ketentuan dalam UU No. 35/2014 tentang Perlindungan Anak.  

Karena korban banyak dan pelaku adalah orang terdekat korban, maka polisi dapat menerapkan pemberatan hukuman 1/3 menjadi maksimal 20 tahun penjara dan dapat ditambah hukuman kebiri sesuai perundangan yang berlaku.  Selain  itu, anak-anak korban juga berhak mendapatka restitusi. 

"Pembelajaran dari kasus ini, saya mendorong para orangtua di Indonesia untuk melakukan edukasi seks terhadap anak-anak sedari dini. Pendidikan seks bukan hal yang tabu, tapi perlu dilakukan demi melindungi anak-anak dari kejahatan seksual," ujar Retno.

Karena, kata Retno, seringkali anak tidak paham bahwa dia dilecehkan atau dicabuli oleh orang dewasa yang dikenalnya. Kalau anak sudah mulai mengenal lawan jenis, maka disitulan Pendidikan Kesehatan reproduksi harus mulai diajarkan pada anak-anak.

Retno menambahkan, mengajarkan anak mengenali organ tubuhnya termasuk organ seksualnya sangat penting.

"Saat anak masih kita mandikan, maka saat itu pendidikan seks bisa dimulai, misalnya dengan mengajarkan bahwa ada bagian di tubuhnya yang tidak boleh dilihat dan dipegang sipapun kecuali dirinya," papar Retno.

"Kalau ada yang ingin lihat apalagi menyentuhnya maka itu perbuatan jahat yang harus dilaporkan kepada orangtua. Ajarkan beda sentuhan sayang dan sentuhan nakal," tutup Retno.

By: Retno Listyarti (Pemerhati Anak/Child Expert)
Publish: lala

Previous
« Prev Post
Show comments
Hide comments